AKU, ENGKAU DAN DIA
Oleh: Syaidatu Alfi Nur Faizah
Aku...
Merasa
tenang dalam diam dan kesendirianku
Terjaga
linangan air mata juga angan-anganku
Mengharap
cinta-Mu dan Merindu sang kekasih-Mu
Tanpa
hadirnya, mungkin aku tak akan mengenal-Mu
Atau
bahkan, aku tak pernah mengenal siapa aku
Aku,
hanyalah sebutir debu
Penuh
harap yang selalu menggebu-gebu
Tapi
tak pernah punya rasa malu
Selalu
berselimut dosa, juga kecacatan qalbu
Sejenak
ingat, namun begitu lama ku melalaikanMu
Sungguh,
seperti apakah aku??
Wahai
Dzat Yang Maha Aku
Aku
mengharap cinta-Mu
Menggantungkan
semua anganku pada-Mu
Namun,
pantaskah aku yang selalu bermaksiat kepadaMu
Yang
bergelimang dalam hijab kesombonganku
Selalu
berharap semauku
Mereka
semua tak benar-benar mengenalku
Yang
selalu menutup-nutupi aib dengan paras semu
Tertawa
bahagia, padahal sikapku selalu menipu
Engkau...
Wahai
Dzat penitih qalbu
Penggerak
jemariku di atas sajadah rindu
Dalam
untaian tasbih, pengingat kesempurnaan-Mu
Aku
tak akan pernah menjumpaiMu
Jika
aku masih tetap dalam kesombonganku
Jika
aku masih dalam kecerobohanku
Jika
aku masih terlelap dalam lalaiku
Tetapi...
Ketika
aku telah berhasil membuang kesombongan itu
Ketika
aku menemui-Mu dalam kelemahan
Lalu,
meneteskan air mata tak berdaya
Disitulah
aku baru merasakan
Betapa
nikmatnya perjumpaan dengan-Mu
Betapa
indahnya belaian kasih sayang-Mu
Bahkan,
tak satupun mampu melampaui kesempurnaan-Mu
Ketika
Engkau menyapaku
Hanya
kesyahduan yang kurasakan
Dalam
hembusan nafas dan setiap detak jantungku
Dan
jika harus kuhembuskan nafas terakhirku
Demi
cinta dan kerinduan-Mu
Aku
rela, bahkan sangat rela
Tapi,
akhirilah hayatku dalam ridlo dan rahmat-Mu
Dia...
Hamba-Mu
yang paling mempesona
Pemilik
langkah berakhlak al Qur’an
Alam
semesta pun bahagia
Menyambut
kabar gembira tentang sosok istimewa
Manusia
pilihan penyampai kebenaran
Makhluk
yang telah Engkau ciptakan dari pancaran keindahan cahaya
Allah!!
Allah!! Allah!!
Dengan
sebutan itulah dia memperkenalkan asma-Mu kepada para umatnya
Dia,
sosok yang sama sekali belum pernah aku jumpa
Namun,
entah kenapa aku sangat merindukannya
Seolah
benar-benar merasakan kelembutannya
Padahal,
selama ini aku hanya mendengar namanya
Muhammad!
Ya Rasulallah!
Muhammad!
Ya Rasulallah!
Berabad-abad
telah berlalu
Aku
tak pernah menatapmu
Aku
tak pernah hidup bersamamu
Namun
aku hanya mampu berharap
Sejenak,
sejenak, sejenak saja aku ingin bersamamu
Walau
hanya sekedar dalam mimpi
Ingin
rasanya aku menatap wajahmu
Berlinang
air mataku tak mampu menahan kerinduan ini
Rindu..
sungguh aku merindu..
Kerinduan
yang tak pernah kuberikan kepada siapapun
Sinar
cahayamu tak pernah redup
Menembus
detik, hingga masa ke masa
أمتي...
أمتي... أمتي...
Selalu
terucap dalam lisanmu
Selalu
kau ingat dalam setiap waktu
Sungguh,
betapa besar cinta dan kasih sayang terhadap umatmu
Bahkan,
kau rela...
Merasakan
sakit diambilnya ruh seluruh umatmu
Betapa
mulia pengorbananmu
Aku
rindu... ya Habiballah....
كن شفيعا لنا يا
مصطفى!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar