Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kunci yang perlu diperhatikan yaitu, cara
ilmiah, data, tujuan, dan kegunaan. Cara ilmiah
berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional,
empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian
itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh
penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu
dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya, proses
yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang
bersifat logis.
Data yang
diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris (teramati) yang mempunyai
kriteria tertentu yaitu valid. Valid menunjukkan derajad
ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek dengan data yang
dapat dikumpulkan oleh peneliti. Misalnya dalam masyarakat tertentu terdapat
5000 orang miskin, sementara peneliti melaporkan jauh di bawah atau di atas
5000 orang miskin, maka derajat validitas hasil penelitian itu rendah atau
misalnya dalam suatu unit kerja pemerintahan, dimana dalam unit kerja tersebut
iklim kerjanya sangat bagus, sementara peneliti melaporkan iklim kerjanya tidak
bagus, maka data yang dilaporkan tersebut juga tidak valid. Untuk mendapatkan
data yang langsung valid dalam penelitian sering sulit dilakukan, oleh karena
itu data yang telah terkumpul sebelum diketahui validitasnya, dapat diuji
melalui pengujian reliabilitas dan obyektivitas. Pada umumnya
kalau data itu reliabel dan obyektif, maka terdapat kecenderungan bahwa data
tersebut akan valid.
Data yang valid
pasti reliabel dan obyektif. Reliabel berkenaan derajad
konsistensi/keajegan data dalam interval waktu tertentu. Misalnya pada hari
pertama wawancara, sumberdata mengatakan bahwa jumlah karyawan yang
berdemonstrasi sebanyak 1000 orang, maka besok atau lusa pun sumber data
tersebut kalau ditanya akan tetap mengatakan bahwa jumlah karyawan yang
berdemonstrasi tetap sebanyak 1000 orang. Obyektivitas berkenaan dengan interpersonal
agreement (kesepakatan antar banyak orang). Bila banyak orang yang
menyetujui bahwa karyawan yang berdemonstrasi sebanyak 1000 orang, maka data
tersebut adalah data yang obyektif.
Data yang
reliabel belum tentu valid, misalnya setiap hari seseorang karyawan
perusahaan pulang malam dengan alasan ada rapat, padahal kenyataannya tidak ada
rapat. Hal ini diucapkan secara konsisten tetapi berbohong, sehingga data
tersebut terlihat reliabel (konsisten) tetapi tidak valid. Data yang obyektif
juga belum tentu valid, misalnya 99% dari sekel;ompok orang menyatakan bahwa si
A adalah pencuri, dan 1% yang menyatakan bahwa si A bukanlah pencuri. Padahal
yang benar, justru yang 1% yang
menyatakan bahwa si A bukanlah pencuri. Pernyataan kelompok tersebut terlihat
obyektif (disepakati 99%) tetapi tidak valid.
Setiap penelitian
mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga
macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan.
Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data
yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian
berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya
keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan
berarti memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.
Melalui penelitian
manusia dapat menggunakan hasilnya. Secara umum data yang telah diperoleh dari
penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi
masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi
yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti
meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti
mengupayakan agar masalah tidak terjadi.
Penelitian yang
akan digunakan untuk memahami masalah misalnya, penelitian tentang sebab-sebab
jatuhnya pesawat terbang atau sebab-sebab membudayanya korupsi di Indonesia,
penelitian yang bersifat memecahkan masalah misalnya, penelitian untuk mencari
cara yang efektif untuk memberantas korupsi di Indonesia, dan penelitian yang
bersifat antisispasi masalah misalnya penelitian untuk mencari cara agar
korupsi tidak terjadi pada pemerintahan baru.
Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research and development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen, survey, dan naturalistik.
Sumber: Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
Karya : Prof. Dr. Sugiono
Hlm. : 2-4
Jenis-jenis metode penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuan dan tingkat kealamiahan (natural setting) obyek yang diteliti. Berdasarkan tujuan, metode penelitian dapat diklasifikasikan menjadi penelitian dasar (basic research), penelitian terapan (applied research) dan penelitian pengembangan (research and development). Selanjutnya berdasarkan tingkat kealamiahan, metode penelitian dapat dikelompokkan menjadi metode penelitian eksperimen, survey, dan naturalistik.
Gay (1997)
menyatakan bahwa sebenarnya sulit untuk membedakan antara penelitian murni
(dasar) dan terapan secara terpisah, karena keduanya terletak pada satu garis
kontinum. Penelitian dasar bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak
memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Penelitian dasar pada
umumnya dilakukan pada laboratorium yang kondisinya terkontrol dengan ketat. Penelitian
terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan
suatu teori yang diterapkan dalam memecahkan masalah-masalah praktis. Jadi
penelitian murni/dasar berkenaan dengan penemuan dan pengembangan ilmu. Setelah
ilmu tersebut digunakan untuk memecahkan masalah, maka penelitian tersebut akan
menjadi penelitian terapan.
Jujun S.
Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah
penelitian yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya
belum pernah diketahui, sedangkan penelitian terapan adalah bertujuan untuk
memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.
Dalam bidang
pendidikan, Borg and Gall (1988) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan (research
and development/R & D), merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam
pendidikan dan pembelajaran.
Sumber: Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
Karya : Prof. Dr. Sugiono
Hlm. : 2-4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar