Efek Blog
Efek Blog
Efek Blog
Toad Jumping Up and Down

Jumat, 16 Mei 2014

Isim Maqshur, Mamdud, dan Manqush



MAKALAH NAHWU
ISIM YANG SAMA DALAM SEGI MUDZAKKAR DAN MUANNATSNYA, ISIM MAQSHUR, MAMDUD, DAN MANQUSH



Dosen pengampu : Tamim Mulloh, M. Pd
Oleh :
1)    Syaidatu Alfi Nur Faizah (13310053)
2)    M. Abdul Ghofur (13310058)


Jurusan Bahasa dan Sastra Arab
Fakultas Humaniora
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Tahun Pelajaran 2013-2014


KATA PENGANTAR
إن الحمدلله نحمده ونستعينه ونستغفره ونعوذ بالله من شرورأنفسناومن سيئة أعمالنا من يهدي الله فلا مضل له ومن يضلله فلاهادي له. أشهد أن لاإله إلا الله وأشهد أن سيدنا محمدا عبده و رسوله لا نبي بعده. أما بعد.
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami senantiasa bisa menyelami indahnya menuntut ilmu di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tercinta ini, dan semoga Allah kan selalu menghiasi tiap langkah kaki dan hembusan nafas kita dengan cahaya Ridlo-Nya.
Sholawat dan salam semoga tercurah selalu kepada Rasulullah Muhammad SAW. revolusioner Islam, pembawa risalah syari’at yang sempurna, serta keluarga, para sahabat, dan siapa saja yang mengikuti petunjuknya.
Dalam tersusunnya makalah ini, kami sangat berterima kasih kepada sang ustadz yang senantiasa selalu bersabar dalam membimbing dan mendidik kami, hingga kami dapat menyelesaikan tugas ini..
Ilmu Nahwu merupakan salah satu ilmu yang harus di pelajari dalam mendalami bahasa Arab. Dalam makalah ini kami akan membahas salah satu bab dalam ilmu Nahwu yang berkaitan dengan اسماء المقصورة والمنقو صة والممدودة .
Dengan adanya makalah ini, kami sangat mengharapkan kritik maupun saran dari para pembaca sebagai penyempurna terciptanya makalah selanjutnya. Dan kami minta maaf, jika dalam penyusunan makalah ini terdapat kesalahan, karena tak ada satu pun manusia yang terlepas dari salah. Sesungguhnya kebenaran hanya milik Allah SWT.
Malang, 07 Mei 2014


Penulis

I.                 PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG DAN TUJUAN
Dalam memahami ilmu bahasa Arab, terkadang kita menemukan banyak permasalahan, Karena itu terlebih dahulu kita harus menguasai tiga elemen dasar, yaitu: isim, fi’il, dan huruf. Dan yang akan dibahas dalam makalah ini, pertama adalah isim yang sama dalam bentuk mudzakar dan mu’annatsnya, karena terkadang kita kesulitan untuk membedakan isim yang dapat digunakan baik dalam bentuk mudzakar maupun dalam bentuk mu’annats. Kedua, isim yang dilihat dari bentuknya(الاسم باالنظر على بنيته) . Adapun isim dilihat dari bentuknya ada tiga macam, yaitu: Isim maqshur (الاسم مقصور), Isim manqus (الاسم منقوص ), dan Isim mamdud   (الاسم ممدود).
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas makalah Nahwu I, dan untuk membelajarkan kami agar mempunyai wawasan yang luas tentang ilmu bahasa, khususnya bahasa arab.

I.2 RUMUSAN MASALAH
A.   Bagaimana cara mengetahui isim yang sama dalam bentuk mudzakar dan mua’nnatsnya?
B.   Apa pengertian isim maqsur, manqush, dan mamdud?
C.   Bagaimana pembagian isim maqsur, manqush, dan mamdud?
D.   Bagaimana pembentukan isim maqsur, manqush, dan mamdud?






II.            PEMBAHASAN
A.  Isim yang sama dalam bentuk mudzakar dan mua’nnatsnya
Seperti yang kita ketahui bahwasanya isim, ada yang berbentuk mudzakar dan ada yang berbentuk mu’annats, namun ada sebagian isim yang sama dalam bentuk mudzakar dan mu’annasnya antara lain :
1.  Isim sifat yang mengikuti wazan-wazan dibawah ini :
a.   مِفْعَلٌ  seperti contoh :  مِغْشَمٌ، مِقْوَلٌ (artinya : orang yang baik perkataannya, dan orang yang pemberani).
b.  مِفْعَالٌ  seperti contoh :مِعْطَارٌ، مِقْوَالٌ  (artinya : orang yang baik perkataanya, dan yang orang yang suka memakai wangi-wangian).
c.   مِفْعِيْلٌ  seperti contoh :  مِعْطِيْرٌ، مِسْكِيْرٌ (artinya : pemabuk, dan yang orang yang suka memakai wangi-wangian).
d.  فَعُوْلٌ yang bermakna isim fa’il seperti contoh : صَبُوْرٌ، غَيُوْرٌ  (artinya : yang cemburu, dan yang sangat sabar). Apabila isim sifat yang mengikuti wazan tersebut bermakna isim maf’ul seperti contoh : حَلُوْبٌ، رَكُوْبٌ، أَكُوْلٌ  (artinya : sesuatu yang dimakan, sesuatu yang dinaiki, dan sesuatu yang diperas) maka dalam bentuk mu’annatsnya menggunakan ta’ marbutoh (ة) seperti contoh : حَلُوْبَةٌ، رَكُوْبَةٌ، أَكُوْلَةٌ.
e.   فَعِيْلٌ yang bermakna isim maf’ul yang dikehendaki sebagai sifat dan mausuf atau yang disifatinya diketahui seperti contoh :  اِمْرَأَةٌ قَتِيْلٌ (artinya: perempuan yang dibunuh) apabila isim sifat yang mengikuti wazan tersebut bermakna isim fa’il seperti contoh : رَحِيْمٌ، ظَرِيْفٌ، كَرِيْمٌ (artinya : orang yang mulia, orang yang cerdas, dan orang yang berbelas kasihan) maka dalam bentuk mu’annasnya menggunakan ta’ marbutoh (ة) seperti contoh : رَحِيْمَةٌ، ظَرِيْفَةٌ، كَرِيْمَةٌbegitu pula apabila mausuf atau yang disifati tidak diketahui antara mudzakar dan mu’annatsnya, seperti contoh :رَأَيْتُ جَرِيْحَةً. Namun adakalanya juga isim yang mengikuti wazan فَعِيْلٌ yang  bermakna isim maf’ul menggunakan ta’ marbutoh (ة) seperti isim yang ada pada jamak qillah seperti :  ذَمِيْمَةٌ، فَعْلَةٌ، حَمِيْدَةٌ، خَصْلَةٌakan tetapi hal yang seperti ini jarang sekali dijumpai. Begitu pula apabila isim yang berwazan فَعِيْلٌ dikehendaki sebagai nama sesuatu bukan sifat, maka dalam bentuk mua’nnastnya menggunakan ta’ marbutoh  (ة) seperti contoh : نَطِيْحَةٌ، أَكِيْلَةٌ، ذَبِيْحَةٌ . (artinya : sembelihan, makanan, dan gilingan).
f.    فِعْلٌ yang bermakna isim maf’ul seperti contoh : ذِبْحٌ، طِحْنٌ(artinya : yang digiling, dan yang disembelih).
g.   فَعَلٌ  yang bermakna issm maf’ul seperti contoh :جَزَرٌ، سَلَبٌ (artinya : yang diambil, dan yang disembelih).
Adapun isim sifat yang menggunakan ta’ marbutoh pada wazan-wazan diatas seperti contoh :مِعْطَارَةٌ،مِسْكِيْنَةٌ، مِيْقَانَةٌ، عُدْوَةٌ itu sangat jarang dijumpai.
2.     Masdar yang dikehendaki sebagai sifat seperti lafadz : عَدْلٌ  dan حَقٌّ maka isim tersebut sama dalam  bentuk mudzakar dan mua’nnatsnya seperti contoh : مَرَرْتُ بِرَجُلٍ عَدْلٍ أَوْ بِامْرَأَةٍ عَدْلٍ .

B.  Isim Maqshur, Mamdud, Dan Manqus
Dalam pembagian Isim adakalanya isim tersebut merupakan isim shohih akhir, menyerupai shohih akhir, maqsur, mamdud, dan mangqus, pengertian dari setiap isim tersebut adalah sebagai berikut :
1.     Isim shohih akhir adalah isim yang akhirannya bukan berupa huruf illat ( ا و ي ) dan bukan pula yang akhirannya berupa alif mamdudah seperti contoh :   رَجُلٌ، اِمْرَأَةٌ، كِتَابٌ، قَلَمٌ.
2.     Isim syibhu shohih akhir atau yang menyerupai shohih akhir adalah isim yang akhirannya adalah huruf illat( ا و ي ) akan tetapi huruf sebelumnya berharokat sukun seperti contoh : دَلْوٌ، ظَبْيٌ، هَدْيٌ، سَعْيٌ.
3.     Isim maqshur  adalah isim mu’rob  yang mana akhirannya berupa alif yang tetap, baik ditulis dengan bentuk alif  ( ا )atau dengan bentuk ya’( ى )  seperti contoh : الْعَصَا، مُوْسَى .
4.     Isim mamdud adalah isim mu’rob yang akhirannya berupa hamzah( ء )  dan sebelumnya berupa alif zaidah seperti contoh : السَّمَاءُ، الْصَّخْرَاءُ.
5.     Isim manqus adalah isim mu’rob yang akhirannya berupa huruf ya’( ي )   yang tetap dan sebelumnya adalah huruf yang berharokat kasroh, seperti contoh : الْقَاضِيْ، الْرَاعِيْ.

a)    Isim Maqshur ( اسم مقصور )
Isim maqsur  adalah isim  mu’rob  yang mana akirannya berupa  alif yang tetap, baik ditulis dengan bentuk alif  ( ا )atau dengan bentuk ya’( ي )  seperti contoh : الْعَصَا، مُوْسَى . Alif yang ada pada isim maqsur tidak selamanya asli, adakalanya alif tersebut merupakan pengganti, baik dari huruf (و  ) seperti contoh :الْعَصَا  atau sebagai pengganti dari huruf (ي  ) seperti contoh :الْفَتَى  . Adakalanya juga alif tersebut merupakan tambahan untuk menunjukan bahwa lafadz tersebut mua’nnats seperti contoh :حُبْلَى، عَطْشَى، ذِكْرَى yang berasal dari kata حُبْلٌ عَطْشٌ، ذِكْرٌ ada juga yang penambahannya untuk lil ilhaq atau menyamai suatu wazan tertentu seperti contoh :أَرْطَى، ذِفْرَى   disamakan dengan lafadz :جَعْفَرْ، دِرْهَمْ.  Maka alif inilah yang dinamakan dengan alif maqsuroh.
Alif maksuroh ditulis dengan bentuk ya’ (ى ) apabila isim tesebut terdiri dari empat huruf atau lebih seperti contoh :بُشْرَى، مُصْطَفَى، مُسْتَشْفَى  atau terdiri dari tiga huruf dan huruf akhirnya berupa ya (ي  ) الْفَتَى، الْهُدَى، الْنَدَى  dan Alif maksuroh ditulis dengan bentuk alif apabila isim tersebut terdiri dari tiga huruf dan huruf akhirnya berupa wau (و  ) seperti contoh :الْعَصَا، الْعُلَا، الْرَبَا
Ketika kita ingin mentanwinkan isim maqsur, maka alifnya di buang secara pelafalannya saja akan tetapi tetap secara tulisan seperti contoh :
كُنْ فَتًى يَدْعُوْإلَى هُدًى.
Isim maqsur dibagi menjadi dua, yaitu isim maqsur qiyasi dan isim maqshur sima’i.
1)    Isim Maqsur Qiyasi ( اسم مقصور قباسي )
Isim maqsur qiyasi adalah isim maqsur yang memiliki wazan-wazan tertentu, dan ini ada dalam sepuluh wazan dari isim-isim yang mu’tal akhir ( akhirannya berupa huruf illat ), diantara wazan-wazan tersebut adalah
1.     Masdar dari fi’il lazim yang berwazanفَعَلٌ ( fa’ dan ‘ain fi’ilnya harokat fathah ) dari fi’il madiفَعِلَ ( ‘ain fi’ilnya harokat kasroh ) seperti contoh : جَوِيَ جَوًى atau dari masdar فِعَلٌ( fa’ fi’ilnya harokat kasroh dan ‘ain fi’ilnya harokat fathah ) seperti contoh :رَضِيَ رِضًا غَنِيَ غِنًى َ.
2.     Isim yang berwazan فِعَلٌ( fa’ fi’ilnya harokat kasroh dan ‘ain fi’ilnya harikat fathah ) yang mana isim tersebut merupakan jama’ dari lafadzفِعْلَةٌ seperticontoh :مِرًى وَ حِلىً jama’ dari lafadz مِرْيَةٌ وَحِلْيَةٌ.
3.     Isim yang berwazan فُعَلٌ ( fa’ fi’ilnya harokat dommah dan ‘ain fi’ilnya harikat fathah ) yang mana isim tersebut merupakan jama’ dari lafadz فُعْلَةٌ seperti contohعُرًا وَمُدًى وَدُمًى  jama’ dari lafadz عُرْوَةٌ وَ مُدْيَةٌ وَدُمْيَةٌ.
4.     Isim jenis yang berwazan فَعَلٌ ( fa’ dan ‘ain fi’ilnya harokat fathah ) yang mana isim tersebut menunjukan makna jama’ apabila sepi dari ta’ (ة  ) dan bermakna mufrod apabila bersambung dengan ta’ (ة  ) seperti contoh : حَصَاةٌ  حَصًى وَ قَطَاةٌ  قَطًا.
5.     Isim maf’ul yang mana fi’il madinya lebih dari tiga huruf seperti contoh : مُعْطًى و مُصْطَفَى وَ مُسْتَشْفَى .
6.     Isim yang berwazan مَفْعَلٌ ( mim harokat fathah ) yang menunjukan atas makna masdar, zaman, dan tempat ( masdar mim, isim zaman, dan isim makan ) seperti contoh :الْمَحْيَا وَالْمَأْتَى وَالْمَرْقَى .
7.     Isim yang berwazan مِفْعَلٌ( mim harokat kasroh ) yang menunjukan atas makna alat ( isim alat ) seperti contoh : الْمِرْمَىى، الْمِهْدَى، الْمِكْوَى .
8.     Isim sifat yang berwazanأَفْعَلُ baik untuk isim tafdil seperti contoh :الأَدْنَى، الْأَقْصَى  atau untuk selain isim tafdil seperti contoh : الْأَحْوَى، الْأَعْمَى .
9.     Jamak dari isim tafdil yang mua’annas dari wazan  أَفْعَلُseperti contoh :الْدُنَى، الْقُصَا jama’ dari lafadzالْدُنْيَا، الْقُصْوَى  dan merupakan bentuk mu’annas dari lafadz الْأَدْنَى، الْأَقْصَى.
10.          Isim mu’annats dari isim tafdhil yang berwazan  أَفْعَلُbaik isim tersebut shohih akhir seperti contoh :الْحُسْنَى، الْفُضْلَى  bentuk mu’annas dari lafadz الْأَحْسَنُ، الْأَفْضَلُ atau dari fi’il mu’tal akhir seperti contoh : الْدُّنْيَا، الْقُصْوَى  bentuk mu’annas dari lafadz الْأَدْنَى، الْأَقْصَى.

2)    Isim Maqshur Sama’i ( اسم مقصورسماعي )
Isim maqshur sama’i adalah isim maqshur yang langsung didengar dan diambil dari kalam arab, yaitu selain dari isim-isim maqshur yang mengikuti wazan-wazan diatas karena isim maqshur sama’i  tidak dapat di qiyaskan  seperti contoh : الْفَتَى، الْحِجَا، الثَّرَى، السَّنَا، الْهُدَى، الرَّحَى.
b)    Isim Mamdud( اسم ممدود )
Isim Mamdud adalah isim mu’rab yang huruf akhirnya berupa hamzah(ء  ) dan sebelumnya terdapat alif zaidah, seperti lafadz  السَماءُ  dan الصَحْرَاءُ. Sedangkan jika hamzahnya tidak berupa hamzah zaidah maka tidak dapat dinamakan dengan isim mamdud, seperti lafadzالمَاءُ yang mana alifnya bukan alif zaidah tapi merupakan alif pengganti, yaitu dari lafadz مَوَءُ, karena bentuk jama’nya adalah lafadz اَمْوَاء.
Hamzah yang ada pada isim mamdud adakalanya asli, seperti lafadz  قُرَّاءُ  dan وُضَّاءُ, karena keduanya berasal dari قَرَأَ  dan وُضُوءٌ, atau sebagai pengganti dari wau dan ya’. Adapun yang merupakan penggantidari wau, yaitu seperti lafadz  سَماَءٌ  dan  عَدَّاء yang asalnya adalah lafadzسَماَوٌ  dan عَدُوٌّ, karena keduanya dari fi’ilسَماَ يَسْمُو  dan عَدَا يَعْدُو. Dan yang sebagai pengganti dari ya’ seperti lafadz  بِنَّاءٌ  dan  مَشَّاءٌ yang asalnya adalah lafadz بِناَيٌ  dan  مَشَايٌ karena keduanya berasal dari fi’il  بَنَى يَبْنِي  dan مَشَى يَمْشِي. Adakalanya hamzah tersebut ditambahkan untuk menjadikan isim mudzakar ke bentuk mu’annas, seperti contoh : حَسْناَءُ dan حَمْرَاءُ karena keduanya berasal dari حُسْنٌ dan حُمْرٌ. Atau adakalanya pula hamzah tersebut  ditambahkan untuk lil ilhaq atau menyamai suatu wazan tertentu, seperti حِرْبَاءُ dan قُوْبَاءُ.
Isim mamdud dibagi menjadi dua, yaitu qiyasi dan sama’i.
1)     Isim Mamdud Qiyasi
  Isim mamdud qiyasi adalah isim mamdud yang memiliki wazan-wazan tertentu, dan ini ada dalam tujuh  wazan dari isim-isim yang mu’tal akhir (akhirannya berupa huruf illat ), diantara wazan-wazan tersebut adalah :
a)     Masdar dari fi’il mazid yang huruf pertamanya berupa hamzah, baik hamzah tersebut berupa hamzah qotho’ maupun hamzah washol. Seperti (آتَى إِيْتاَءً), (أَعْطَى إِعْطَاءً), (انْجَلَى انْجِلاَءً), (ارْعَوَى ارْعِوَاءً), (ارْتَأَى ارْتِئَاءً) dan (اسْتَقْصَى اسْتِقْصَاءً).
b)    Lafal yang menunjukkan pada suara, yaitu  masdar dari fi’il yang mengikuti wazan فَعَلَ يَفْعُلُ, seperti contoh : رَغاَ الْبَعِيْرُ يَرْغُو رَغاَءً dan  ثَغَتِ الشَّاةُ تَثْغُو ثُغَاءً.
c)     Masdar yang mengikuti wazan  فِعاَلٌ dari fi’il yang berwazan فَاعَلَ , seperti (وَالَى وِلاَءً), (عَادَى عِدَاءً), (ماَرَى مِرَاءً), (رَاءَى رِئَاءً) dan (ناَدَى نِدَاءً).
d)    Isim yang terdiridariempat huruf yang dijama’kan dengan mengikuti wazan أَفْعِلَةٌ seperti contoh : كِسَاءٌ، رِدَاءٌ، غِطَاءٌ yang jama’nya adalah lafadz  أَكْسِيَةٌ، أَرْدِيَةٌ، أَغْطِيَةٌ
e)     Masdar dari fi’il mujarrod yang dibuat dengan mengikuti wazan تَفْعاَلٌ atau تِفْعاَلٌ  seperti (عَدَا يَعْدُو تِعْدَاءً) dan (مَشَى يَمْشِي تِمْشَاءً).
f)      Sifat yang dibuat dengan mengikuti wazan فَعَّالٌ atau مِفْعاَلٌ untuk menunjukan makna  mubalaghah, seperti lafadz عَدَّاءٌ dan مِعْطَاءٌ.
g)     Bentuk mu’annats dari isim yang mengikuti wazan أَفْعَلyang bukan mrupakan isim tafdhil, baik isim tersebut shahih akhir, seperticontoh :أَنْجَلَ، أَعْرَجُ، أَحْمَرُ  menjadiنَجْلاَءُ عَرْجَاءُ حَمْرَاءُatau mu’tal akhir, seperti contoh :أَعْمَى، أَحْوَى، أَلْمَىmenjadi عَمْيَاءُ، حَوَّاءُ، لَمْيَاءُ
2)     Isim Mamdud Sama’i
Isim mamdud sama’i adalah isim mamdud yang langsung didengar dan diambil dari kalam arab, yaitu selain dari isim-isim mamdud yang mengikuti wazan-wazan diatas karena isim mamdud sama’i  tidak dapat di qiyaskan  seperti contoh : فَتاَءُ, سَناَءُ, غَناَءُثَرَاء
Memaqshurkan Isim Mamdud Dan Memamdudkan Isim Maqshur
Dalam isim mamdud diperbolehkan memaqshurkan isim tersebut, seperti contoh dalam lafadz  دُعاَءٌ  dan  صَفْرَاءُ  menjadi  دُعاَ  dan صَفْرَا. Namun sebaliknya dalam isim maqshur tidak diperbolehkan untuk memamdudka isim tersebut seperti contoh : عَصَا dan غِنَى menjadi عَصَاءٌ dan غِناَءٌ.
c)     Isim Manqush ( اسم منقوص )
Isim Manqush adalah isim mu’rab yang akhiranya berupa huruf  ya’( ي )  yang tetap dan sebelumnya adalah huruf yang berharokat kasroh, seperticontoh :القَاضِي dan الرَّاعِي.Isim manqush yang tidak kemasukan alif lam (ال) dan tidak pula diidlafahkan, maka ya’nya dibuang, baik dalam penulisan maupun pengucapannya yaitu pada saat dalam keadaan rafa’ dan jar, seperti contoh : حَكَمَ قَاضٍ عَلَى جَان sedangkan pada saat nashab, ya’nya ditetapkan, seperti contoh : جَعَلَكَ اللهُ هَادِياً إِلَى الْحَقِّ دَاعِياً إِلَيْهِ.
Adapun ketika bersama (ال) dan diidlafahkan, maka ya’nya tetap dalam semua keadaan atau I’rob, baik dalam keadaan rafa’, nashab, dan jar seperti contoh : حَكَمَ الْقَاضِي عَلَى الْجَانِي dan جَاءَ القَاضِي الْقُضَاةِ.
Adanya ya’ yang dibuang dikembalikan ketika isim manqush tersebut ditatsniyahkan, seperti contoh : قَاضٍ menjadi قَاضِياَنِ.


Sumber rujukan: 
Kitab Jami'ud Durus al-'Arabiyah (Syaikh Mushthofa al-Gholayainy) 








11 komentar:

AGUSSUPRIONO.gratis mengatakan...

:)

rojielmidany mengatakan...

bagus materinya, tapi kurang rapi,...
nilai 87.

Unknown mengatakan...

iya... syukron atas komentar dn nilainya...
..ntar Q belikan cilok ea nilainya... :D

Unknown mengatakan...

Fotonya kurang 3, berarti nilainya dikurangi 30... ^_^

AGUSSUPRIONO.gratis mengatakan...

Nggak disertai arti2nya !

Unknown mengatakan...

untuk artinya silahkan buka di kamus... :)

AGUSSUPRIONO.gratis mengatakan...

Bisa juga!, Soalnya kebanyakan pengunjung tidak mau repot ! Tapi artikelnya bisa dipahami kok !

Unknown mengatakan...

okey... syukron... :)

AGUSSUPRIONO.gratis mengatakan...

Afwan !

Nida Syazwani Aisyah mengatakan...

iya.. :/

Unknown mengatakan...

semoga manfaat